Minggu, 10 Maret 2013

THE JOURNEY IN TUNTANG AND PABELAN



Oleh: Nur Asrikah

Minggu, 30 Desember 2012
Jam dinding yang berada ruang tengah di asetri (asrama putri) Etos Semarang sudah mulai menunjukkan pukul 04.13 dan terdengar adzan subuh berkumandang. Tanda bahwa sudah mulainya waktu untuk melaksanakan ibadah Shalat Subuh. Dengan udara yang terasa dingin dan semilirnya angin subuh yang masuk di ruang majelis, tidak menurunkan semangat etoser akhwat untuk melaksanakan ibadah Shalat Subuh berjamaah dan al-matsurat bersama.
Agenda etoser 2012 hari ini adalah melaksanakan senam bersama dengan warga Desa Rowosari, yang merupakan termasuk dalam kegiatan SDP Etos. Selain itu, hari ini saya dan etoser 2012 “The Beyond Champion” ada agenda untuk berkunjung dan bersilahturahmi ke rumah Arroyan dan Fathur, yang dimasukan dalam agenda pembinaan pekannan etoser 2012 pekan ini. Etoser mengikuti senam di Desa Rowosari sekitar pukul 07.30-08.05 dan setelah senam selesai, etoserpun kembali ke asrama. Tiba di asrama sekitar pukul 08.33, dan kemudian etoser 2012 persiapan untuk berkunjung ke rumah Arroyan dan Fathur.
Etoser 2012 dengan didampingi Mbak Aini dan Mas Cahyo (etoser tangguh 2009) berangkat ke rumah Arroyan sekitar pukul 09.05 dengan menggunakan mobil kuning (mobil angkot) bersejarah yang dikendarai sopir yang ramah yaitu oleh Pak Didi. Mengapa dinamai mobil kuning bersejarah..?? Ya,, karena mobil kuning ini telah memberikan sejarah bagi para etoser yang terdahulu hingga sekarang, bahwa disetiapkan agenda etos, mobil kuning bersejarah tersebut selalu hadir dan dibutuhkan, termasuk juga sopir ramahnya Pak Didi. Hehehe,,,, yang selalu siap sedia ketika bekerja sama dengan Etos dalam hal transportasi.
Kembali lagi ke perjalanan menuju rumah Arroyan. Selama perjalanan, saya sedikit ngantuk dan sambil memperhatikan kondisi kanan dan kiri jalan raya. Kebersamaan dan canda tawa etoser 2012 selama perjalananpun sangat berkesan dan lucu. Mengapa..?? karena ketika selama perjalanan, kita semua diberi pertanyaan-pertanyaan sedikit komedi berbahasa jawa yang dibacakan oleh septi. Selain itu kita juga mendengarkan lagu-lagu dari HP-nya ukhti Ana. Tapi lagu-lagunya harus yang Islami ya, misalnya lagu Nasyid,, katanya Mbak Aini. Hehe...
Perjalanan menuju ke rumah Arroyan lumayan lama, karena jalan yang dilalui dari Banyumaik-Ungaran mulai padat, hingga sampai jalan di Ungaran mulai macet. Arus jalan dari Semarang-Solo dipenuhi dengan kendaraan, sedangkan di arus sebaliknya yang dari Solo-Semarang lancar dan bahkan lumayan lenggang. Sehingga suasana menjadi bising dan ramai, karena adanya suara-suara mesin kendaraan. Juga udaranya pun tidak segar dan panas , karena adanya polusi yang disebabkan oleh asap-asap kendaraan bermotor.
Akhirnya kita semua sudah melalui Jembatan Tuntang, kemudian mobil kuningpun dipinggirkan di jalan setelah Jembatan Tuntang, untuk menunggu Arroyan. Setelah melihat Arroyan, mobil kuningpun mulai berjalan mengikuti Arroyan sebagai petunjuk jalan menuju rumahnya. Setelah meninggalkan jalan raya, dan mulai masuk ke jalan Desa, kesejukan mulai terasa. Melewati jalan yang kanan kiri pepohonan tinggi dan selanjutnya melewati perkebunan kopi.
Hingga akhirnya sekitar pukul 11.00 sampai di rumah Arroyan. Rumah Arroyan ternyata letaknya lumayan jauh dengan pemukiman warga. Depan rumah Arroyan banyak terdapat pepohonan, belakang dan kanan rumahnya pun banyak ditumbuhi tanaman. Tetapi samping kiri rumah Aroyan, sudah ada beberapa rumah tetangganya. Sungguh rumahnya sangat sejuk dan nyaman. Tetapi disayangkan karena sepanjang jalan dekat kebun kopi, penerangan jalannya belum dialiri listrik.
Sesampai di rumah Arroyan, kita semua bersalaman dengan neneknya. Kemudian disambut hangat dan baik oleh bapak, ibu, nenek, dan adik Arroyan. Di sana kita mulai bersilahturahmi, bercerita, dan dilanjutkan makan siang bersama. Setelah itu kita makan buah duren, pepaya, dan minum es degan. Sebelum minum es degan, kita melaksanakan ibadah Shalat Dhuhur terlebih dahulu. Kemudian minum es dengan di samping rumah Arroyan sambil bercerita bersama. Sampai-sampai saya memperhatikan pepohonan apa saja yang berada di sekitar rumah Arroyan. Ternyata ada pohon jambu air, rambutan, jeruk, duren, kedondong, nanas, kelapa, pepaya, pisang, mangga, belimbing, ketela, dan tanaman lainnya.
Tidak terasa waktupun menunjukkan pukul 14.11, waktunya kita pamitan dan gantian bersilahturahmi ke rumah Fatkhur. Kita semuapun pamitan dengan keluarga dari orang tua Arroyan dan kemudian foto bersama. Setelah itu menuju ke angkot untuk melanjutkan perjalanan ke rumah Fatkhur. Rumah Fatkhur di daerah Salatiga, tepatnya di Pabelan. Dari rumah Arroyan, kita semua langsung menuju ke rumah Fatkhur. Mobil kuningpun bersiap melanjutkan perjalanan mengantarkan “The Beyond Champion” bersilahturahmi ke rumah Fatkhur.
Tidak terasa akhirnya sampai di Kabupaten Salatiga, sebentar lagi pasti sampai di rumahnya Fatkhur. Tetapi apa yang saya fikirkan salah, ternyata rumahnya Fathur masih jauh. Perjalanan dari Salatiga menuju ke Pabelan sungguh berkesan. Karena selama perjalanan kita sudah melewati jalan yang tidak diketahui Fatkhur, gara-gara jalan menuju Pabelan yang biasanya digunakan Fatkhur untuk menuju rumahnya, ternyata jalannya masih ada material jalan. Sehingga akses jalannya ditutup sementara, sehingga kita semua melewati jalan yang lain.
Ketika melakukan perjalanan yang kanan kiri jalan itu sawah dan kondisi jalan yang tidak rata serta berbatu dengan diiringi rintik hujan, tiba-tiba mobil kuningnya terkena batu dan mogok sebentar. Sehingga sebagian pada turun dan mendorong mobil kuning. Kemudian mobil kuningpun bisa berjalan dengan baik, lalu Fathur bertanya kepada warga tentang jalan menuju Pabelan. Ternyata jalan yang telah kita semua lewati salah. Akhirnya mobil kuning pun putar balik, meneruskan perjalanan menuju rumah Fathur.
Tidak diduga-duga ternyata akses jalan yang dilalui lebih menantang. Perjalanan pun melewati medan jalan yang menanjak dan terjal dengan sebelah kiri jurang dan kanannya hutan bambu. Tiba-tiba mobil kuning tidak bisa naik melewati jalan dengan baik, akhirnya kita semua turun dari mobil kuning. Lalu mobil kuning pun bisa berjalan dengan baik, dan kemudian kita naik mobil kuning lagi. Dan tiba-tiba hujan pun turun, dengan diiringi suasana hati yang cemas karena sebelah kanan jalan adanya hutan bambu dan kiri adanya jurang, dan hujan semakin deras. Kita semua pun berdoa, agar sampai rumah Fatkhur dengan selamat dan cepat.
Tiba-tiba kitapun melihat kabut yang menghiasi suasana di sore hari, sehingga sebelah kiri yang terlihat hanyalah kabut dan kanannya masih hutan bambu, diiringi derasnya hujan dan terasa dingin. Setelah melewati hutan bambu, kita semuapun diperlihatkan keindahan pemandangan alam berupa hutan pohon karet. Sungguh indah pepohonan karet yang tumbuh dan tertata dengan rapi. Kanan dan kiri hanyalah pepohonan karet, tetap diiringi dengan air hujan yang turun dari langit sebagai teman perjalanan kita menuju ke rumah Fatkhur.
Selanjutnya kita dijumpai dengan jalan yang kanan kirinya pepohonan tinggi lagi,dan akhirnya melewati jalan yang kanan kirinya pun sawah. Jadi tema perjalanan ini sangat berkesan, karena terasa menikmati keindahan alam yang Subhanalah. Hingga akhirnya sekitar pukul 15.43 kita semua sampai di rumah Fatkhur. Kita semua disambut ramah oleh orang tua Fatkhur. Setelah bersilahturahmi sebentar dengan orang tua Fatkhur, kita semua pun menjalankan ibadah Shalat Asar terlebih dahulu. Setelah menunaikan shalat, kita semua bersilahturahmi dan bercerita lagi dengan orang tua Fakhur.
Setelah itu kita makan sore bersama, dan tiba-tiba sekitar pukul 16.01, kita mendengar adzan. Kitapun bertanya-tanya, dan kemudian Bapaknya Fakhur menjelaskan bahwa adzan Shalat Asar di daerah rumah Fathur dikumandangkan sekitar pukul 16.00. Dikarenakan warga Desa Pabelan yang bekerja di sawah, sekitar pukul 16.00 sudah selesai meninggalkan sawah. Hujan pun masih deras, waktu pun menunjukkan pukul 16.21 dan saatnya kita semua berpamitan kepada orang tua Fatkhur lalu foto-foto.
Waktunya “The Beyond Champion” meninggalkan Desa Pabelan menuju ke Tembalang. Kebersamaan dan persaudaran “The Beyond Champion” semoga selalu terjaga dan memberikan makna yang berkesan. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar