Oleh: Nur Asrikah
Minggu, 30
Desember 2012
Jam
dinding yang berada ruang tengah di asetri (asrama putri) Etos Semarang sudah
mulai menunjukkan pukul 04.13 dan terdengar adzan subuh berkumandang. Tanda
bahwa sudah mulainya waktu untuk melaksanakan ibadah Shalat Subuh. Dengan udara
yang terasa dingin dan semilirnya angin subuh yang masuk di ruang majelis,
tidak menurunkan semangat etoser akhwat untuk melaksanakan ibadah Shalat Subuh
berjamaah dan al-matsurat bersama.
Agenda
etoser 2012 hari ini adalah melaksanakan senam bersama dengan warga Desa
Rowosari, yang merupakan termasuk dalam kegiatan SDP Etos. Selain itu, hari ini
saya dan etoser 2012 “The Beyond Champion” ada agenda untuk berkunjung dan
bersilahturahmi ke rumah Arroyan dan Fathur, yang dimasukan dalam agenda
pembinaan pekannan etoser 2012 pekan ini. Etoser mengikuti senam di Desa
Rowosari sekitar pukul 07.30-08.05 dan setelah senam selesai, etoserpun kembali
ke asrama. Tiba di asrama sekitar pukul 08.33, dan kemudian etoser 2012
persiapan untuk berkunjung ke rumah Arroyan dan Fathur.
Etoser
2012 dengan didampingi Mbak Aini dan Mas Cahyo (etoser tangguh 2009) berangkat
ke rumah Arroyan sekitar pukul 09.05 dengan menggunakan mobil kuning (mobil
angkot) bersejarah yang dikendarai sopir yang ramah yaitu oleh Pak Didi.
Mengapa dinamai mobil kuning bersejarah..?? Ya,, karena mobil kuning ini telah
memberikan sejarah bagi para etoser yang terdahulu hingga sekarang, bahwa
disetiapkan agenda etos, mobil kuning bersejarah tersebut selalu hadir dan
dibutuhkan, termasuk juga sopir ramahnya Pak Didi. Hehehe,,,, yang selalu siap
sedia ketika bekerja sama dengan Etos dalam hal transportasi.
Kembali
lagi ke perjalanan menuju rumah Arroyan. Selama perjalanan, saya sedikit
ngantuk dan sambil memperhatikan kondisi kanan dan kiri jalan raya. Kebersamaan
dan canda tawa etoser 2012 selama perjalananpun sangat berkesan dan lucu.
Mengapa..?? karena ketika selama perjalanan, kita semua diberi
pertanyaan-pertanyaan sedikit komedi berbahasa jawa yang dibacakan oleh septi.
Selain itu kita juga mendengarkan lagu-lagu dari HP-nya ukhti Ana. Tapi lagu-lagunya
harus yang Islami ya, misalnya lagu Nasyid,, katanya Mbak Aini. Hehe...
Perjalanan
menuju ke rumah Arroyan lumayan lama, karena jalan yang dilalui dari
Banyumaik-Ungaran mulai padat, hingga sampai jalan di Ungaran mulai macet. Arus
jalan dari Semarang-Solo dipenuhi dengan kendaraan, sedangkan di arus
sebaliknya yang dari Solo-Semarang lancar dan bahkan lumayan lenggang. Sehingga
suasana menjadi bising dan ramai, karena adanya suara-suara mesin kendaraan.
Juga udaranya pun tidak segar dan panas , karena adanya polusi yang disebabkan
oleh asap-asap kendaraan bermotor.
Akhirnya
kita semua sudah melalui Jembatan Tuntang, kemudian mobil kuningpun
dipinggirkan di jalan setelah Jembatan Tuntang, untuk menunggu Arroyan. Setelah
melihat Arroyan, mobil kuningpun mulai berjalan mengikuti Arroyan sebagai
petunjuk jalan menuju rumahnya. Setelah meninggalkan jalan raya, dan mulai
masuk ke jalan Desa, kesejukan mulai terasa. Melewati jalan yang kanan kiri
pepohonan tinggi dan selanjutnya melewati perkebunan kopi.
Hingga
akhirnya sekitar pukul 11.00 sampai di rumah Arroyan. Rumah Arroyan ternyata letaknya
lumayan jauh dengan pemukiman warga. Depan rumah Arroyan banyak terdapat pepohonan,
belakang dan kanan rumahnya pun banyak ditumbuhi tanaman. Tetapi samping kiri
rumah Aroyan, sudah ada beberapa rumah tetangganya. Sungguh rumahnya sangat
sejuk dan nyaman. Tetapi disayangkan karena sepanjang jalan dekat kebun kopi,
penerangan jalannya belum dialiri listrik.
Sesampai
di rumah Arroyan, kita semua bersalaman dengan neneknya. Kemudian disambut
hangat dan baik oleh bapak, ibu, nenek, dan adik Arroyan. Di sana kita mulai
bersilahturahmi, bercerita, dan dilanjutkan makan siang bersama. Setelah itu
kita makan buah duren, pepaya, dan minum es degan. Sebelum minum es degan, kita
melaksanakan ibadah Shalat Dhuhur terlebih dahulu. Kemudian minum es dengan di
samping rumah Arroyan sambil bercerita bersama. Sampai-sampai saya
memperhatikan pepohonan apa saja yang berada di sekitar rumah Arroyan. Ternyata
ada pohon jambu air, rambutan, jeruk, duren, kedondong, nanas, kelapa, pepaya,
pisang, mangga, belimbing, ketela, dan tanaman lainnya.
Tidak
terasa waktupun menunjukkan pukul 14.11, waktunya kita pamitan dan gantian bersilahturahmi
ke rumah Fatkhur. Kita semuapun pamitan dengan keluarga dari orang tua Arroyan
dan kemudian foto bersama. Setelah itu menuju ke angkot untuk melanjutkan
perjalanan ke rumah Fatkhur. Rumah Fatkhur di daerah Salatiga, tepatnya di
Pabelan. Dari rumah Arroyan, kita semua langsung menuju ke rumah Fatkhur. Mobil
kuningpun bersiap melanjutkan perjalanan mengantarkan “The Beyond Champion”
bersilahturahmi ke rumah Fatkhur.
Tidak
terasa akhirnya sampai di Kabupaten Salatiga, sebentar lagi pasti sampai di
rumahnya Fatkhur. Tetapi apa yang saya fikirkan salah, ternyata rumahnya Fathur
masih jauh. Perjalanan dari Salatiga menuju ke Pabelan sungguh berkesan. Karena
selama perjalanan kita sudah melewati jalan yang tidak diketahui Fatkhur,
gara-gara jalan menuju Pabelan yang biasanya digunakan Fatkhur untuk menuju
rumahnya, ternyata jalannya masih ada material jalan. Sehingga akses jalannya
ditutup sementara, sehingga kita semua melewati jalan yang lain.
Ketika
melakukan perjalanan yang kanan kiri jalan itu sawah dan kondisi jalan yang
tidak rata serta berbatu dengan diiringi rintik hujan, tiba-tiba mobil
kuningnya terkena batu dan mogok sebentar. Sehingga sebagian pada turun dan
mendorong mobil kuning. Kemudian mobil kuningpun bisa berjalan dengan baik, lalu
Fathur bertanya kepada warga tentang jalan menuju Pabelan. Ternyata jalan yang
telah kita semua lewati salah. Akhirnya mobil kuning pun putar balik,
meneruskan perjalanan menuju rumah Fathur.
Tidak
diduga-duga ternyata akses jalan yang dilalui lebih menantang. Perjalanan pun
melewati medan jalan yang menanjak dan terjal dengan sebelah kiri jurang dan
kanannya hutan bambu. Tiba-tiba mobil kuning tidak bisa naik melewati jalan
dengan baik, akhirnya kita semua turun dari mobil kuning. Lalu mobil kuning pun
bisa berjalan dengan baik, dan kemudian kita naik mobil kuning lagi. Dan
tiba-tiba hujan pun turun, dengan diiringi suasana hati yang cemas karena sebelah
kanan jalan adanya hutan bambu dan kiri adanya jurang, dan hujan semakin deras.
Kita semua pun berdoa, agar sampai rumah Fatkhur dengan selamat dan cepat.
Tiba-tiba
kitapun melihat kabut yang menghiasi suasana di sore hari, sehingga sebelah
kiri yang terlihat hanyalah kabut dan kanannya masih hutan bambu, diiringi
derasnya hujan dan terasa dingin. Setelah melewati hutan bambu, kita semuapun
diperlihatkan keindahan pemandangan alam berupa hutan pohon karet. Sungguh
indah pepohonan karet yang tumbuh dan tertata dengan rapi. Kanan dan kiri
hanyalah pepohonan karet, tetap diiringi dengan air hujan yang turun dari
langit sebagai teman perjalanan kita menuju ke rumah Fatkhur.
Selanjutnya
kita dijumpai dengan jalan yang kanan kirinya pepohonan tinggi lagi,dan
akhirnya melewati jalan yang kanan kirinya pun sawah. Jadi tema perjalanan ini
sangat berkesan, karena terasa menikmati keindahan alam yang Subhanalah. Hingga
akhirnya sekitar pukul 15.43 kita semua sampai di rumah Fatkhur. Kita semua disambut
ramah oleh orang tua Fatkhur. Setelah bersilahturahmi sebentar dengan orang tua
Fatkhur, kita semua pun menjalankan ibadah Shalat Asar terlebih dahulu. Setelah
menunaikan shalat, kita semua bersilahturahmi dan bercerita lagi dengan orang
tua Fakhur.
Setelah
itu kita makan sore bersama, dan tiba-tiba sekitar pukul 16.01, kita mendengar
adzan. Kitapun bertanya-tanya, dan kemudian Bapaknya Fakhur menjelaskan bahwa
adzan Shalat Asar di daerah rumah Fathur dikumandangkan sekitar pukul 16.00.
Dikarenakan warga Desa Pabelan yang bekerja di sawah, sekitar pukul 16.00 sudah
selesai meninggalkan sawah. Hujan pun masih deras, waktu pun menunjukkan pukul
16.21 dan saatnya kita semua berpamitan kepada orang tua Fatkhur lalu
foto-foto.
Waktunya
“The Beyond Champion” meninggalkan Desa Pabelan menuju ke Tembalang. Kebersamaan
dan persaudaran “The Beyond Champion” semoga selalu terjaga dan memberikan
makna yang berkesan. Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar